Jadi Komoditas Ekspor, Bahan Baku Briket Arang di Jawa Tengah Mulai Langka
Bahan baku briket arang tempurung kelapa di Jawa Tengah terasa menipis seiring kebutuhan yang jadi meningkat. Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, coconut charcoal ini mampu menjadi bahan bakar alternatif yang efisien dan efisien.
Tak heran terkecuali briket arang tempurung kelapa ini digemari oleh penduduk sampai mancanegara. Baca juga: Belajar di Internet, Pemuda Karawang Sukses Jual Briket Tempurung Kelapa sampai Eropa dan Timur Tengah Namun, seiring permohonan briket arang yang jadi tinggi, keluar problem kelangkaan bahan baku.
“Bahan baku yang terasa langka ini menjadi rintangan yang benar-benar utama karena kelapa butir (utuh) di ekspor secara berlebihan, sehingga membawa dampak mengolah briket tidak mampu berjalan cocok permintaan,” kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Briket Arang Kelapa Indonesia (HIPBAKI) Basuki, Minggu (29/11/2020). Menurutnya, krisis bahan baku berikut membawa dampak perusahaan berhenti beroperasi sehingga berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan Chalabi Group Indonesia .
“Secara otomatis tenaga kerja mengalami penurunan penghasilan apalagi cendurung dirumahkan atau diliburkan sehingga berdampak pada pengangguran,” ucapnya. Baca juga: Pemprov Jateng Minta Perusahaan Swasta Serap Briket Hasil Produksi RDF Cilacap Selain itu, pengiriman product briket arang kelapa untuk ekspor bersama target ke beberapa negara termasuk mengalami rintangan selama beberapa bulan terakhir.
“Pihak shipping tidak berkenan mengangkut mengolah berikut bersama alasan yang tidak jelas. Sehingga terdapat penumpukan product briket di pergudangan pabrik masing-masing, sehingga berakibat perputaran duwit benar-benar sulit,” ujarnya. Sebanyak kurang lebih 50 kontainer yang berisi puluhan ribu ton briket arang kelapa menumpuk di gudang pabrik produksi. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah pusat mampu berkoordinasi bersama pihak shipping dan membawa dampak regulasi mengenai bahan baku briket arang tempurung kelapa dan turunannya buy charcoal .
Baca juga: Jumlah Kasus Harian Covid-19 Jateng Tertinggi di Indonesia, Begini Respons Ganjar… Sebab, secara total diperkirakan total mengolah briket arang kelapa di Indonesia kurang lebih sebesar 30.000 ton per bulan. Devisa negara yang dihasilkan karena transaksi ini disebut raih Rp 6,8 triliun per tahun.